English Content
![]() |
H.Huzrin Hood dilahirkan di Sungai Ungar, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau pada 27 Oktober 1954. Mungkin tidak ada orang di Provinsi Kepulauan Riau yang tidak mengenal nama H.Huzrin Hood. Pria berjanggut lebat ini merupakan founding father pendirian Provinsi Kepulauan Riau saat menjabat sebagai Bupati Kepulauan Riau (Bintan) sejak 17 Januari 2001 hingga 2003 |
Anak ketiga dari sepuluh bersaudara dari pasangan Hood Dahlan dan Zainab ini menyelesaikan pendidikan dasarnya di kampung halamannya, Sungai Ungar dan melanjutkan pendidikan menengah atasnya di Pendidikan Guru Agama (PGA) di Tanjung Batu. Kemudian, sempat mengenyam pendidikan tinggi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim di Pekanbaru, Provinsi Riau namun tidak selesai. Bapak dari Nelly, Renny Yuniva, Muhammad Muniruzaman, dan Halimatussa’diah ini kemudian melanjutkan pendidikan sarjananya pada Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Pekanbaru dan memperoleh gelar Sarjana Hukum. Dan Magister Hukum Kebijakan Publik dari Universitas Internasional Batam (UIB). Anak kepala desa Sungai Ungar ini memulai karir bisnisnya di Sekupang, Batam dengan menjadi surveyor pada perusahaan asing Robin Shipyard Batam Project. Kemudian, sempat menjadi pegawai honores pada Kantor Kecamatan Kundur pada 1976. Dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan Guru Agama Islam di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Riau. Namun per-1 September 1998, Huzrin mengundurkan diri sebagai PNS karena ingin lebih mengkonsentrasikan dirinya sebagai anggota DPRD Kabupaten Bintan yang sudah dijalaninya sejak periode 1987-1992, 1992-1997, 1997-2002. Nasib baik berpihak kepadanya saat tahun 2000, Huzrin diangkat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Riau yang kemudian terpilih sebagai Bupati Kepulauan Riau masa jabatan 2000-2005 menggantikan Kolonel (Caj) H Abdul Manan Saiman. Dalam bidang bisnis, Huzrin pernah menjadi Presiden Komisaris PT. Anugerah Selat Karimun (ASK) yang bergerak dalam bidang pelayaran dan Presiden Komisaris PT. Bangun Bandar Cemerlang (BBC), sebuah perusahaan kontraktor yang rencananya akan menyulap pelabuhan laut Seri Bintan Pura Tanjungpinang menjadi menjadi pelabuhan moderen berlantai empat, lengkap dengan pusat bisnis mal dan hotel tujuh lantai, lapangan parkir delapan lantai, dan pusat jajanan di atas lahan seluas 5 hektar. Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Huzrin tercatat aktif dalam beberapa organisasi sosial kemasyarakatan seperti menjadi Ketua Yayasan Payung Negeri, memprakarsai pendirian Badan Penyelaras Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Riau Kepulauan (BP3ER). Selanjutnya, menjadi Ketua Umum Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR), yang sekarang menjadi Badan Penyelaras Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau . Huzrin juga aktif mengikuti pertemuan-pertemuan nasional dan internasional, antara lain anggota delegasi Indonesia dalam pertemuan serumpun di Singapura. Menjadi anggota delegasi Pengusaha Riau di Malaka, Malaysia. Ia juga terlibat dalam kerjasama negeri serumpun yang penuh dengan nuansa kekeluargaan dan saling mengisi antara Kepulauan Riau, Singapura dan Johor (Malaysia) yang dikenal dengan Sijori. Huzrin juga telah mencetuskan Pertemuan Pemuda Sijori dan Majelis Usahawan Sijori serta yang masih bertahan sampai hari ini adalah Kejuaraan Pencak Silat SIJORI. Dia juga menjadi Ketua Forum Silaturrahmi Kerator Se-Nusantara (FSKN) Wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Peletak dasar keuangan syariah Dinasr Dirham ini juga dipercayakan oleh para zuriat sebagai pemangku adat Kerajaan Melayu Bintan. Sementara sebagai keturunan orang Jawa, Huzrin dipercayakan sebagai Ketua Umum Penguyuban Warga Jawa Among Mitro Provinsi Kepulauan Riau dan Pendiri Gerakan Rakyat Kepri Sukses (GERAK KERIS). Hari ini Huzrin tercatat sebagai Direktur PT. Kepri North West Natuna (KNWN), sebuah anak Perusahaan Perseroan Daerah PT Pembangunan Kepri, sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Kepulauan Riau serta Komisaris Utama PT Pelabuhan Kepri, yang juga merupakan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Kepulauan Riau.(rd) |
.
English Content
![]() |
Azwardi Anas dilahirkan dilahirkan di Tanjungpinang pada 50 tahun yang lalu. |
Dunia bisnis sudah melekat erat pada diri bapak 3 orang anak ini sejak kecil. Almarhum Bapaknya hingga akhir hayat dikenal sebagai pedagang di Kota Tanjungpinang. Azwardi memulai karir sebagai seorang staf di sebuah perusahaan modal asing yang berasal dari Singapura. Tiga unit divisi sekaligus menjadi tanggungjawab dirinya, mulai dari divisi gudang, ekspor-impor hingga payroll. Karirnya lebih banyak menangani perusahaan-perusahaan modal asing yang berasal dari Hongkong, Singapura dan Jepang. Hingga akhirnya diangkat sebagai Kepala Departemen Administrasi dan Human Resource dengan ribuan karyawan. Kemampuan Bahasa Inggrisnya mengantarkan dia melakukan banyak presentasi dan negosiasi ke luar negeri. Kemampuan bisnisnya semakin terasah ketika dipercayakan untuk mengembangkan usaha media cetak yang baru terbit di Provinsi Kepulauan Riau. Hanya bermodalkan koran 30 eksemplar dari pimpinan perusahaannya, dia berhasil mengembangkan bisnis usaha tersebut hingga kemudian memiliki banyak pelanggan. Setelah hampir 10 tahun berkutat dengan bisnis media cetak, Azwardi kemudian terpilih sebagai Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kepulauan Riau. Selama 6 tahun, dia disibukkan dengan urusan perizinan dan pengawasan Lembaga Penyiaran yang ada di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau.
BUMdes diharapkan mampu memanfaatkan kekayaan alam yang ada di desa dengan menciptakan produk-produk kreatif yang diharapkan mampu mendapatkan keuntungan melalui penawaran sumberdaya lokal (barang dan jasa) ke pasar. “Saya lihat, hari ini BUMDes sudah mampu menciptakan produk-produk kreatif yang bisa dilempar ke pasar. Saya ingin kedepan ada sinergisitas antara BUMD dan BUMDes. Apakah dalam hal pendirian BUMD Mart yang akan menampung produk unggulan desa.(rd) |